Debat Publik Kedua, Tambang Ilegal di Kukar Jadi Sorotan

redaksi

Diarykaltim.id, Jakarta – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Dendi Suryadi dan Alif Turiadi menegaskan tekad kuat mereka untuk membangun pemerintahan yang terbuka, ramah lingkungan, dan mampu mengatasi tantangan kompleks seperti maraknya tambang ilegal di Kukar.

Hal tersebut pihaknya sampaikan pada saat debat publik kedua yang dilaksanakan di Jakarta, pada Selasa malam (19/11/2024) kemarin.

Dendi dan Alif menawarkan solusi nyata untuk Kukar melalui visi pemerintahan yang transparan, adil, dan inklusif. Keduanya berkomitmen untuk menciptakan pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan mudah dijangkau.

“Pemerintahan itu bukan hanya soal administrasi, tapi bagaimana kita menghadirkan pelayanan publik yang cepat, akuntabel, dan efisien melalui transformasi digital. Kami berkomitmen mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan, transparansi anggaran, serta pemberantasan korupsi hingga ke akar-akarnya,” kata Dendi.

Untuk mengatasi kesenjangan sosial, Dendi berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memastikan seluruh masyarakat memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan.

“Kami ingin setiap warga Kutai Kartanegara merasakan manfaat dari pembangunan tanpa terkecuali. Pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan harus menjadi hak bagi setiap warga,” jelas Dendi.

Kemudian, Alif Turiadi mengatakan bahwa pihaknya ingin membangun pemerintahan yang menjunjung tinggi hukum dan keadilan, sehingga masyarakat merasa aman dan terlindungi.

“Penegakan hukum harus menjadi prioritas. Kami akan memperbaiki regulasi lokal, membenahi sistem hukum, dan memastikan partisipasi masyarakat dalam mengawasi pemerintahan. Hukum harus ditegakkan secara adil, tanpa pandang bulu,” jelas Alif.

Ia menjelaskan, pihaknya akan membangun masa depan yang berkelanjutan dengan mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan mempromosikan penggunaan energi bersih.

“Kita punya potensi besar, dan kami akan memastikan kebijakan pembangunan selalu mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Pembangunan berkelanjutan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik,” tegasnya.

Menanggapi isu krusial tambang ilegal, Dendi menyatakan bahwa kepemimpinan yang bersih adalah kunci utama dalam memberantas praktik ilegal tersebut. Ia berkomitmen untuk menerapkan langkah-langkah konkret guna mengatasi masalah ini secara menyeluruh.

“Sistem harus diperbaiki, namun manusia di balik sistemlah yang menentukan efektivitasnya. Kami berkomitmen menjadi garda terdepan dalam memberantas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Ikan membusuk dari kepala; artinya, teladan dimulai dari pemimpin. Kami akan tegakkan hukum dan mulai dari diri sendiri,” bebernya.

“Proyek yang belum memenuhi analisis dampak lingkungan (AMDAL) akan dihentikan sampai semua persyaratannya terpenuhi. Kami akan pastikan tidak ada ruang untuk penambangan ilegal di Kutai Kartanegara,” tambahnya.

Alif juga akan bekerja sama lintas sektor, termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), dalam mengawasi dan menegakkan peraturan lingkungan.

“Kami akan mengoptimalkan peran BLHD untuk mengawasi semua kegiatan yang berdampak pada AMDAL. Intinya, taati SOP, taati hukum, dan setia pada rakyat. Kami tidak akan mentolerir kegiatan yang merusak lingkungan,” ungkap Alif.

Sebagai penutup, pasangan Dendi-Alif sekali lagi berkomitmen penuh untuk membangun Kutai Kartanegara yang lebih maju dan bermartabat.

“Kami yakin dengan tata kelola pemerintahan yang transparan, inklusif, dan berorientasi pada pelayanan publik, kita bisa mewujudkan Kutai Kartanegara yang lebih baik,Kami berkomitmen untuk menghapus korupsi dan memastikan setiap kebijakan berpihak kepada rakyat. Digitalisa…

Also Read

Tinggalkan komentar